Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Ulat Terakhir di Kamar Nenek

A Warits Rovi Saat pintu kamar dibuka dengan sekali dorong, setelah daun pintu itu menyentuh tembok, seekor ulat akan terlihat, diam dengan sedikit meliukkan tubuhnya yang berwarna hitam bergaris kuning memanjang dari ekor ke kepala, bagian bawahnya—yang mungkin adalah kaki—bergigir dan menempel rekat pada tembok, tepat di samping pigura potret almarhum kakek, yang mulai lusuh berparam debu. Tahinya bulat hitam berbutir-butir menyebar di lantai, di atas bantal, di tumpukan buku, beberapa tumpukan di antaranya yang sudah kering, mengeras mirip biji pepaya berserakan di kaki dipan. Ulat itu tiba-tiba tandang ke kamar ini sekitar seminggu yang lalu. Mulanya, aku menemukannya berdiam di daun jendela, seperti tengah kelelahan usai perjalanan panjang, dari tengah ladang ke rumah ini. Aku mengira, ia masuk ke kamar ini melalui celah daun jendela yang renggang saat terbuka. ”Hii!” Aku jijik. Tak sabar tanganku ingin lekas meraih sapu lidi untuk menumpas habis ulat menjijikkan itu. Tapi aku ter