Gde Aryantha Soethama Perempuan pencemburu itu tak pernah lengah sekejap pun mengawasi suaminya. Ia seperti memiliki seribu mata dan sejuta pikiran yang sanggup memberi laporan ke mana suaminya melangkah, di mana berada, dan apa yang dikerjakan. “Jadi kamu ke perpustakaan di balai kota sepulang mengajar tadi?” selidiknya. “Iya, jadi, kenapa?” “Benar cuma ke perpustakaan?” Laki-laki itu terperanjat, curiga. Ia mengambil tas jinjing yang biasa ia bawa ke sekolah mengajar. Dia rogoh tas kulit itu, mengacaknya beberapa kali. Tangannya terhenti ketika meraba sesuatu di antara selipan kertas tugas anak-anak. Ia keluarkan benda itu, sebuah GPS tracker . Seminggu lalu ia mendapatkan GPS di sepeda motor, kini dalam tas. Perempuan itu punya naluri cemburu sangat kuat dan begitu rinci, seperti seorang detektif bayaran memburu sasaran. “Aku sempat ke toko buku boncengan bersama teman guru.” “Guru perempuan kan? Iya kan, perempuan?” Laki-laki itu beringsut, masuk kamar, merebahkan di...