Adam Yudhistira Ketenangan pagi di kampung Lubuk Tampui serentak pecah oleh teriakan keras Mat Boneh. Lelaki bujang tua itu berlari tunggang langgang dari arah sawah Tanjung Raya. Wajahnya pucat pasi seperti baru berjumpa hantu kesiangan. Seperti orang gila, ia menjeritkan warta yang membuat puluhan butir kepala bermunculan dari balik pintu dan jendela. ”Ada orang mati tergantung! Ada orang mati tergantung!” ”Di mana? Di mana?” tanya orang-orang yang bergegas menghampirinya. ”Tergantung di pohon kepayang dekat sawah Mang Saleh!” jawab Mat Boneh terbungkuk-bungkuk dengan napas tersengal-sengal. Sekejapan, berbondonglah orang-orang menuju tempat yang dimaksud. Setibanya di sana tampak di dahan pohon kepayang tua yang tumbuh di dekat pondok milik Mang Saleh, sedikit terlindung oleh gerumbul daun-daun, sesosok mayat perempuan berayun-ayun memilukan. Melihat pemandangan itu, bukannya menolong, orang- orang malah menjauh. Tidak ada lagi keriuhan. Kerumunan berangsur menyusut begitu saja. Han...