Handry TM /1/ Lereng Merapi, di bulan Oktober. Sekolah Dasar itu menjadi satu-satunya bangunan tertinggi di antara satu dua rumah penduduk di bawahnya. Terletak di lereng perbukitan yang bertanah subur dan pertanian menghijau. Keramaian terdengar riuh di sana, bahkan dari bawah pun tawa-canda anak-anak menyerupai para peri di balik awan. Meski tinggal di permukiman terpencil di lereng gunung yang dikenal kerap meletupkan lahar dan api, anak-anak itu tak bisa menyembunyikan rasa kebahagiaannya. Terlebih sejak Bu Guru Ratri, satu dari sekian banyak ibu guru mereka, menjadi guru baru di sekolah dasar itu. Perempuan muda berwajah cantik alami tersebut seolah dikirim Tuhan melalui Malaikat ke tempat ini. “Ibu adalah pengganti matahari di kala awan menebal dan menutupi cahaya yang sebenarnya,” kata Lintang, salah seorang siswi paling cerdas yang dimiliki sekolah ini. Ratri tidak bisa berkata-kata. Hanya bisa menatap lekat mata muridnya, kemudian mengelus ubun-ubun rambut Lintang dengan ra...